Ini Gejalah Penyakit Monkey Pox Yang Viral
Beberapa tahun lalu kita dikejutkan dengan wabah Corona Virus sehingga pemerintah melakukan pembatasan aktivitas publik. Setelah wabah corona virus berhenti, kini sedang ramai dibicarakan wabah Monkeyfox. Meskpun kasus kematian karena monkeyfox belum ke permukaan namun kewaspadaan terhadap penyakit ini perlu di waspadai. Bagimana untuk waspada terhadap penyakit ini? Tentunya dengan mengetahui penyabab, gejalan dan pengobatan terhadap penyakit ini.
Berikut adalah uraian terhadap ciri-ciri atau gejalah monkeyfox.
Pengertian Monkeypox
Monkeypox adalah penyakit infeksi akibat virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak dengan primata, seperti monyet, dan hewan pengerat, seperti tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Monkeypox juga bisa menular dari orang ke orang.
Monkeypox (mpox) atau cacar monyet ditandai dengan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan. Mpox juga disertai gejala yang mirip dengan cacar air, terutama ruam atau bintil berair di dada, wajah, hingga bagian dalam mulut dan hidung.
Pada bulan Agustus 2024, WHO menetapkan monkeypox sebagai kegawatdaruratan global karena adanya peningkatan jumlah penderita mpox yang signifikan di Kongo dan beberapa negara di Afrika, serta berpotensi menyebar ke negara lain. Hal serupa juga pernah terjadi pada tahun 2022, di mana mpox sempat masuk ke Indonesia.
Mpox disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Penularan virus Monkeypox dari hewan bisa terjadi akibat gigitan atau cakaran monyet, tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi.
Hewan yang terinfeksi monkeypox umumnya adalah hewan primata atau pengerat yang liar. Binatang peliharaan jarang bisa terinfeksi dan menularkan penyakit ini, kecuali jika pernah dibebaskan keluar rumah.
Sementara itu, penyebaran virus mpox dari manusia bisa terjadi melalui percikan air liur maupun kontak langsung dengan luka di kulit, mulut, atau alat kelamin penderita. Penularan monkeypox dapat terjadi melalui:
- Berbicara tatap muka
- Bersentuhan
- Berciuman, termasuk ciuman ke kulit
- Berhubungan intim, termasuk seks oral
- Kontak dengan barang-barang, termasuk pakaian atau sprei, yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.
Faktor risiko monkeypox (mpox)
Berikut adalah kelompok orang yang lebih berisiko terkena monkeypox:
- Orang yang kontak erat dengan penderita mpox
- Orang yang tinggal serumah dengan penderita monkeypox
- Petugas kesehatan yang merawat penderita mpox
- Dokter hewan yang merawat primata atau hewan pengerat yang sakit
Gejala Monkeypox (Mpox)
Gejala monkeypox bisa muncul 1–21 hari sejak penderitanya terpapar virus monkeypox. Gejala utama mpox adalah:
- Ruam kulit
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama pada bawah dagu, bawah rahang, leher, dan selangkangan.
- Demam (38,5–40,5°C)
- Ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk:
- Wajah, mulut, tenggorokan
- Telapak tangan dan kaki
- Selangkangan dan area kelamin
- Dubur
Bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan menjadi keropeng. Ruam ini bisa terasa gatal dan nyeri.
Selain itu, monkeypox juga dapat menyebabkan keluhan berikut:
- Keringat dingin
- Menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala berat
- Sakit punggung
- Tubuh terasa sangat letih atau lemas
Monkeypox juga bisa terjadi pada hewan peliharaan. Beberapa gejala mpox yang harus diwaspadai pada hewan adalah:
- Demam
- Hilang nafsu makan
- Lesu
- Mata belekan
- Ruam atau bintik merah di kulit