Mama Papua Wajib Tahu ! Ini Makanan Untuk Cegah Stunting Pada Anak
Stunting merupakan kondisi
yang disebabkan oleh asupan dan penyerapan zat gizi yang tidak memadai
dibandingkan kebutuhan anak. Namun, ada beberapa makanan bergizi yang disebut
bisa cegah stunting, Bunda.
Melihat dari situs resmi
UNICEF, ketidakcukupan asupan gizi yang dialami oleh anak ini tidak hanya
memengaruhi pertumbuhan dan tinggi badannya. Stunting juga dapat memengaruhi
perkembangan otak anak serta sistem kekebalan tubuhnya.
Source: Promkes Kemenkes
Anak yang mengalami stunting
dapat berpengaruh pada perkembangan otak anak juga sehingga prestasi anak di sekolah
ikut berpengaruh. Pemenuhan nutrisi pada anak Balita (Dibawah 5 Tahun) sangatlah
penting agar tumbug kembang anak bagus dan perkembangan otak anak menjadi
optimal.
Peran utama dan paliing
bertanggung jawab adalah kedua orang tua yaitu Ayah dan Ibunya. Namun peran
ibunya sangat penting. Ibu harus menyediakan makanan yang bernutrisi sesuai
dengan keinginan anaknya. Hal ini perlu dilakukan agar anak mau makan makanan
yang disajikan oleh ibunya dan tidak jajan sembarangan.
Anak usia kecil dan terutama
anak Balita (Bawah 5 tahun) harus disajikan dan dibiasakan makanan bernutrisi. Orang
tua perlu mengawasi anak-anak agar tidak minum minuman bersoda seperti
Kukubima, Extrajoss, Frenta, Jasjus, Teh Jus, dan lain sebagainya. Juga makanan
ringan dan berbagai jenis snak lainnya.
Sobat Papuan, Berikut adalah
beberapa nutrisi yang orang tua patut ketahui ;
1. Air Susu Ibunya
Menurut dokter spesialis
anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, ASI atau Air Susu Ibu menjadi salah
satu makanan yang bisa mencegah anak terkena stunting. ASI bisa diberikan
secara eksklusif mulai dari 0 hingga 6 bulan. Sementara itu, ASI bisa terus
diberikan hingga usia 2 tahun dan diselingi dengan MPASI atau makanan pendamping
ASI.
Ibu Memberikan ASI/Menyusui. Souce: Novant Health
Mendapatkan cukup protein
setiap harinya sangat penting untuk kesehatan anak, Bunda. Protein yang
diberikan bisa membantu pertumbuhan struktur dan sel yang penting bagi
kekebalan, gerakan, hingga hormon anak.
Melansir dari laman
Healthline, salah satu protein yang bisa orang tua berikan pada anak untuk
cegah stunting adalah telur. Asupan ini dapat membantu anak menaikkan berat
badannya secara sehat.
Telur bisa didapatkan dengan
belanja di kios, pasar atau juga bisa dengan cara budidaya satu dua ekor ayam
petelur di rumah.
Olahan makanan anak dari telur. Source: Mamikos
3. Bayam
Sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam ternyata juga menjadi pilihan makanan mengandung protein nabati
yang bisa diberikan kepada anak kita.
Sebanyak 100 gram bayam
diketahui mengandung sekitar 2,3 gram protein. Protein dalam sayur bayam
mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan
organ tubuh.
Tak berhenti sampai di situ,
bayam juga kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, magnesium, kalium, dan
kalsium. Bunda bisa mengolah sayuran hijau ini menjadi bola goreng bayam atau
sup bayam udang. Bisa juga para ibu-ibu mendapatkan resep penyajian di Buku
Resep atau di YouTube.
Untuk sayur bayam sangatlah
tidak susah di Papua apalagi daerah Pegunungan Papua. Sayur bayam tentu sudah
ada di setiap kebun mama-mama Papua.
Olahan Bayam untuk anak. Source: Popmama
4. Brokoli
Brokoli adalah sayuran
tinggi serat yang juga mengandung sumber protein nabati dalam jumlah cukup
tinggi lho, Bun. Satu bonggol brokoli
ukuran medium kira-kira mengandung sekitar 4,28 gram, vitamin K, vitamin C, dan
kandungan zat lainnya.
Jadi, Sobat Papuan coba
masukkan brokoli ke dalam menu makan anak. Misalnya membuat kentang tumbuk
brokoli yang pasti menggugah selera si Kecil. Bisa juga dengan menumis brokoli
dengan ayam dan jamur, atau membuat sup bakso brokoli.
5. Jagung Manis
Jagung manis adalah sumber
protein nabati berikutnya yang bisa mama-mam Papua pilih untuk memenuhi asupan
protein pada anak. Sayuran ini mengandung 4,68 gram protein per 1 bonggol
besarnya, lho!
Tidak hanya bergizi, jagung
manis juga memiliki cita rasa yang lezat sehingga pasti akan disukai oleh
anak-anak. Bunda bisa mengolahnya dengan cara direbus dan dipanggang,
menjadikan jagung manis sebagai hidangan sup krim jagung hangat, atau
membuatnya sebagai puding jagung dan lumpia jagung.
6. Kacang Hijau
Sumber protein nabati juga
banyak terdapat pada kacang-kacangan, termasuk kacang hijau. Kacang hijau
sangat populer diolah menjadi burjo (bubur kacang ijo), es lilin kacang hijau,
ataupun puding kacang hijau. Dijamin si Kecil pasti suka, deh, dengan rasa
manisnya!
Selain mengandung sekitar
8,7 gram protein, kacang hijau juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan
flavonoid yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh.
7. Kacang Merah
Jenis kacang-kacangan
selanjutnya yang juga menjadi sumber protein nabati adalah kacang merah. Per
100 gram kacang merah mengandung 10 gram protein, 1 gram lemak, 24,7
karbohidrat, dan 3,5 gram serat. Kacang merah juga mengandung kalium yang
berfungsi menjaga kesehatan jantung, asam folat, serta zat besi.
Untuk jenis kacang-kacangan
ini, Bunda bisa menyajikannya sebagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI)
atau dijadikan bubur. Selain itu, Bunda juga dapat mengolahnya sebagai es
kacang merah yang menyegarkan.